Advertisement

Aturan Servis All England Bakal Diterapkan di Indonesia Open 2018

Newswire
Rabu, 25 April 2018 - 03:13 WIB
Nugroho Nurcahyo
Aturan Servis All England Bakal Diterapkan di Indonesia Open 2018 Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia Fitriani melakukan servis ke arah lawannya pebulu tangkis Malaysia Soniia Cheah pada babak pertama kejuaraan All England 2018 BWF World Tour Super 1000 di Birmingham, Inggris, Rabu (14/3/2018). - ANTARA/Humas PBSI

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA -- Turnamen bulu tangkis Indonesia Terbuka 2018 akan menerapkan aturan batasan tinggi pukulan servis 115 cm sebagaimana turnamen All England 2018. 

"Aturan tinggi pukulan servis itu sementara akan berlaku pada turnamen tingkat kedua, termasuk Indonesia Terbuka seperti All England," kata Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) Achmad Budiharto di sela-sela Musyawarah Organisasi Luar Biasa KONI di Jakarta, Selasa (24/4/2018) malam.

Advertisement

Budiharto mengatakan turnamen tingkat tiga seperti Malaysia Masters 2018 belum menerapkan aturan tinggi pukulan servis 115 cm sebagaimana kejuaraan lain bulu tangkis di China selain China Terbuka.

"Tampaknya, Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) masih akan menerapkan aturan servis itu pada turnamen tingkat atas yaitu tingkat satu dan dua," katanya.

Namun, Budiharto mengaku belum mendapatkan informasi terkait penerapan aturan tinggi pukulan servis itu pada kejuaraan beregu Piala Thomas dan Piala Uber 2018.

"Kami akan menyiapkan untuk hal itu seandainya benar-benar diterapkan pada Piala Thomas dan Uber. Tapi, saya belum dapat informasi penerapan aturan itu sampai sekarang," katanya.

Budiharto mengatakan negara-negara anggota BWF dari benua Eropa merupakan negara-negara yang menolak penerapan aturan tinggi pukulan servis menyusul postur tubuh atlet mereka tidak memadai untuk batas ketinggian 115 cm.

Aturan poin 11

Selain aturan ketinggian pukulan servis, Budiharto mengatakan Piala Thomas dan Piala Uber 2018 juga belum menerapkan aturan poin 11 dengan lima gim permainan yang menggantikan poin 21 dengan tiga gim permainan.

"Terkait aturan poin, negara-negara Asia justru menggalang kekuatan untuk mempertahankan poin 21. Tapi, keputusan ada pada rapat BWF ketika penyelenggaraan Piala Thomas-Uber di Thailand, pada 20-27 Mei," ujarnya.

Negara-negara Eropa, menurut Budiharto, berharap aturan poin 11 akan berlaku pada 2019 sebagai tahun menuju Olimpiade Tokyo 2020.

"Hanya saja, negara-negara Asia masih tidak mempunyai suara yang sama, atau kompak. Ada beberapa negara yang akan menyetujui aturan poin 11 karena atlet-atlet mereka sudah menua," kata Budiharto yang mengindikasikan negara tetangga Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Hasil South Korea U-23 vs Indonesia U-23 Skor Adu Penalti 10-11: Pratama Arhan Penentu Kemenangan Garuda Muda ke Semifinal Piala Asia

Sepakbola
| Jum'at, 26 April 2024, 05:07 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement