Advertisement

Asian Games 2018, Suvenir Laris Diburu Atlet

Newswire
Senin, 20 Agustus 2018 - 20:46 WIB
Sugeng Pranyoto
Asian Games 2018, Suvenir Laris Diburu Atlet Ketua Inasgoc Erick Thohir berdiri di antara maskot-maskot Asian Games 2018. - Reuters/Willy Kurniawan

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Asian Games masih berlangsung. Di tengah kesibukan latihan dan bertanding, atlet internasional yang berlaga di Asian Games 2018 Jakarta-Palembang menyempatkan diri untuk berbelanja suvenir khas perhelatan olahraga multi-cabang terbesar kedua di dunia itu, Senin (20/8/2018).

Suvenir yang paling laris selama dua hari perhelatan Asian Games adalah boneka tiga maskot Asian Games 2018 yakni Kaka, Bhin-Bhin, dan Atung. Boneka tiga maskot itu diganjar dengan harga termurah Rp70 ribu, hingga yang termahal Rp5 juta dengan ukuran super besar.

Advertisement

Atlet wanita bola voli Chinese Taipei, Lai Xiang-Chen, yang berbincang dengan Antara di pusat suvenir (SuperStore Official Merchandise) Asian Games, Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin, mengatakan dia menyiapkan 50 dolar AS atau setara Rp725 ribu (kurs Rp14.500 per dolar AS) untuk berbelanja suvenir Senin sore ini di sela-sela latihan. Pemain berusia 23 tahun itu sedang mengantre di kasir ketika bertemu Antara. Maklum saja, Senin sore ini, antrean di kasir pusat suvenir cukup panjang. Manajemen pusat suvenir bahkan harus menerapkan sistem buka tutup kepada para pengunjung agar suasana di dalam toko tidak penuh sesak.

"Barang-barang di sini cukup bagus, maka itu saya sempatkan ke sini," ujarnya.

Xiang-Chen datang bersama dengan tiga temannya. Mereka mengaku antusias dengan suvenir yang dijual di perhelatan Asian Games karena memperlihatkan keunikan dan ciri khas Asia.

"Kapan lagi bisa memiliki barang khas seperti ini," ujar dia.

Mayoritas suvenir bergambar tiga maskot Asian Games. Maskot Bhin Bhin adalah burung Cendrawasih (Paradisaea Apoda) yang merepresentasikan strategi. Bhin Bhin direpresentasikan mengenakan rompi dengan motif Asmat dari Papua.

Maskor Atung adalah seekor rusa Bawean (Hyelaphus Kuhlii) yang merepresentasikan kecepatan. Atung mengenakan sarung dengan motif tumpal dari Jakarta.

Sedangkan Kaka adalah seekor badak bercula satu (Rhinoceros Sondaicus) yang merepresentasikan kekuatan. Kaka mengenakan pakaian tradisional dengan motif bunga khas Palembang.

Xiang-Chen dan teman-temannya terlihat memborong banyak suvenir Asian Games. Pemain asal klub CMFC-W Chinese Taipei itu tampak membawa dua kantong belanjaan, dan begitu ramah menyapa pengunjung lainnya.

Dibanding harga suvenir ajang olahraga internasional lainnya, harga produk khas Asian Games 2018, menurutnya terjangkau dan sesuai dengan kualitas yang diberikan. Jika ada kesempatan, Xiang-Chen ingin menyempatkan waktu untuk berbelanja lagi.

"Produknya bagus dan di sini lebih murah," ujar dia.

Selain boneka, suvenir seperti koin dan replika medali juga menjadi incaran para pengunjung Asian Games 2018.

Lee Woonsok, pendukung Korea, menghabiskan Rp1,5 juta untuk berbelanja suvenir. Suvenir yang paling banyak dia beli adalah gantungan kunci dan koin dengan lambang maskot Asian Games 2018.

Namun, menurut Woonsok, suvenir yang dijual di "Superstore" terlalu mahal.

"Dibandingkan Olimpiade dua tahun lalu, di sini lebih mahal suvenirnya," kata dia.

Selain itu, ragam suvenirnya pun harus ditambah agar pengunjung mendapat pilihan lebih banyak.

"Saya beli banyak gantungan kunci, saya belum tahu kualitasnya. Saya akan lihat nanti,"ujarnya.

SuperStore Official Merchandise Asian Games selau terlihat padat. Gerai suverni itu menjual ribuan produk yang dipasok dari tujuh unit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) berasal dari Indonesia. Selain di GBK, Jakarta, SuperStore Official Merchandise Asian Games juga dibuka di Palembang hingga perhelatan Asian Games 2018 selesai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jepang dan Korea Selatan Dipastikan Lolos Perempat Final Piala Asia U-23

Sepakbola
| Sabtu, 20 April 2024, 07:57 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement