Advertisement

Perhelatan Asian Games Diklaim Sukses Tanpa Kabut Asap

Newswire
Selasa, 11 September 2018 - 13:17 WIB
Kusnul Isti Qomah
Perhelatan Asian Games Diklaim Sukses Tanpa Kabut Asap Ilustrasi Asian Games 2018. - JIBI/Nicolous Irawan

Advertisement

Harianjogja.com, PALEMBANG-Perlehatan akbar Asian Games telah berakhir pada 2 September 2018. Pelaksanaan pesta olahraga akbar itu diklaim berjalan sukses tanpa kabut asap. Bahkan Indonesia menduduki peringkat keempat setelah Tiongkok peringkat pertama, kemudian Jepang dan Korea Selatan pada pesta olahraga bergengsi tersebut.

Bukan itu saja tetapi kesuksesan pesta olahraga yang diikuti 45 negara tersebut didukung kecerahan alam bumi Sriwijaya tanpa ada kabut asap. Selain itu kekhawatiran selama ini karena saat pelaksanaan Pesta Olahraga yang diikuti negara Asia itu pada Agustus bersamaan puncak kemarau.

Advertisement

Oleh karena itu kekhawatiran tersebut bisa saja terjadi karena Sumsel banyak hutan dan lahan gambut. Jadi wajar bila selalu waspada karena berkaca pada 2015 Sumsel diselimuti kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan. Melihat kondisi tersebut Gubernur Sumsel Alex Noerdin terus mewanti-wanti agar daerahnya tidak terjadi kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan.

Memang jauh-jauh hari Sumsel ditetapkan sebagai siaga kabut asap supaya Satgas yang terbentuk selalu bekerja maksimal. Gubernur dalam berbagai kesempatan selalu mengingatkan supaya Sumsel tidak boleh terjadi kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan. Bahkan daerah ini membentuk satuan tugas baik darat maupun udara dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan. Sumsel harus zero asap karena daerah ini menjadi tuan rumah Asian Games 2018.

Oleh karena itu semua unsur terkait harus waspada supaya kebakaran hutan dan lahan tidak terjadi yang akan berdampak timbulnya kabut asap. Memang dalam pencegahan agar tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan tersebut pemerintah pusat juga turun langsung.

Sumsel dapat bantuan helly baik untuk boom air maupun patroli. Selain itu juga bantuan modifikasi cuaca untuk memancing supaya timbul hujan. Apalagi berdasarkan data titik panas di Sumatera Selatanpada bulan Agustus tercatat ada 240 titik. Dimana rata-rata titik panas menyebar di Wilayah Musi Banyuasin, Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir dan Muara Enim keempat wilayah ini merupakan rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Namun, walaupun ratusan titik panas timbul tetapi berhasil dikendalikab oleh Satgas antisipasi kebakaran hutan dan lahan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumsel Iriansyah di Palembang, membernarkan bahwa timnya mampu mengendalikan titik panas. Kebakaran hutan dan lahan memang ada tetapi tidak menimbulkan kabut asap, ujar dia. Oleh karena itu pelaksanaan Asian Games di Palembang tidak timbul kabut asap seperti yang dikhawatirkan selama ini, kata dia.

Dia mengatakan, ini berarti pesta olahraga internasional itu berlangsung sukses tanpa ada kabut asap yang berarti. Memang, lanjut dia, dalam pencegahan titik api pihaknya bersama Satgas pencegahan kebakaran hutan dan lahan bekerja secara maksimal.

Pihaknya dibantu helikopter dalam memadamkan titik api tersebut, ujar dia. Selain mengerahkan helikopter Satgas juga melakukan tehnik modifikasi cuaca.

Sementara Ketua Posko Satuan Tugas Darurat Asap akibat Kebakaran Lahan dan Hutan BPBD Sumatera Selatan Ansori pada rapat evaluasi lalu mengatakan, karena titik panas ini sudah mulai terdeteksi banyak di Sumsel, maka fokus dari pemerintah pusat dan daerah yakni berkonsentrasi pada pemadaman kebakaran lahan.

Untuk itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengirimkan 11 helikopter ke Sumsel. Saat ini sudah ada 11 unit helikopter yang diturunkan BNPB untuk pemadaman Karhurla di Sumsel. Adapun 11 unit helikopter itu memiliki tugas dan fungsi yang berbeda diantaranya 9 helikopter khusus water bombing 1 khusus patroli, dan 1 unit lagi bisa patroli dan waterbombing.

Selain itu, juga ada bantuan 3 unit helikopter dari Sinar Mas yang difokuskan untuk waterbombing dan satu lagi unit helikopter bantuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang juga difokuskan untuk pemadaman karhutla.

Jadi totalnya ada 15 helikopter. Semuanya standby di Lanud Palembang, dan beroperasi sesuai dengan arahan dari Satgas Karhutla. Selain dari waterbombing, pihaknya juga terbantu upaya memadamkan karhutla dengan tehnik modifikasi cuaca.

Selain hujan buatan membantu padamkan api di lahan yang terbakar, hujan buatan ini juga ikut dalam membasahi lahan yang kering dan gersang.

Sementara itu Kepala Bidang Pelayanan Teknologi, Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca, BPPT Sutrisno mengatakan, dalam rangka menindaklanjuti arahan Rakor pengendalian Karhutla pada tanggal 25 Juli 2018 di Kantor Menteri Koordinator Bidang Perekonomian serta upaya pengendalian gangguan asap kebakaran hutan dan lahan pada saat penyelenggaraan Asian Games 2018, BBTMC-BPPT bekerja sama dengan BNPB sejak tanggal 30 Juli 2018 mulai melakukan kegiatan penanganan siaga darurat Karhutla melalui penerapan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Provinsi Sumatra Selatan.

Kegiatan itu merupakan kelanjutan pelaksanaan TMC periode pertama tanggal 16 Mei sd 10 Juni 2018.

Sementara pada periode kedua yang dimulai sejak 30 Juli pelaksanaan TMC didukung oleh 2 unit pesawat Casa 212-200 masing-masing dari 1 unit dari TNI Angkatan Udara dan 1 unit dari PT Pelita Air Service (PT PAS).

"Kegiatan TMC periode pertama (tanggal 16 Mei-9 Juni 2018 ) telah dilakukan 32 sorti penerbangan, 32 ton bahan semai, dan dengan hasil air 270 juta m3," ujar dia.

Menurut dia, selama kegiatan periode pertama hampir setiap hari terjadi hujan dengan intensitas bervariasi dari hujan ringan hingga lebat, sehingga selama periode pertama kelembaban tanah bisa terjaga dengan baik dan mampu meredam munculnya hotspot. Sedangkan Kegiatan TMC periode kedua (30 Juli-28 Agustus 2018) telah dilakukan 32 sorti, dengan hasil air 46 juta m3.

Selama periode kedua pertumbuhan awan relatif lebih sedikit dibanding pada periode pertama, namun beberapa kali telah dijumpai awan yang masih layak semai dan menghasilkan hujan.

Jadi selama seminggu terakhir pertumbuhan awan di Sumsel cukup baik, pelaksanaan penyemaian awan menghasilkan air hujan yg signifikan dan mampu mematikan hotspot yg ada secara signifikan dan meredam munculnya hotspot baru, tambah dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Hasil Dewa United vs Persita: Skor 4-1, Egy Maulana Vikri Sumbang 1 Gol

Sepakbola
| Kamis, 28 Maret 2024, 07:17 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement