Advertisement

Pelari Dunia Bisa Melirik Borobudur Marathon

Nadia Lutfiana Mawarni
Minggu, 18 November 2018 - 18:40 WIB
Sugeng Pranyoto
Pelari Dunia Bisa Melirik Borobudur Marathon Sejumlah pelari mengikuti Borobudur Maraton 2018 di kawasan Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (18/11 - 2018). Borobudur Maraton 2018 melombakan tiga nomor yaitu Full Marathon 42,195 kilometer, Half Marathon 21 kilometer, dan 10 kilometer (10K) yang diikuti 10.000 peserta dari 28 negara. (Antara Foto/Anis Efizudin)

Advertisement

Harianjogja.com, MAGELANG—Dibandingkan pada acara sebelumnya, Borobudur Marathon 2018 berbeda. Penyelenggara Borobudur Marathon menambah sejumlah inovasi untuk memperbaiki kualitas perlombaan. Borobudur Marathon diharapkan mampu menjadi salah satu rujukan World Major Marathon.

Harapan tersebut sejalan dengan apa yang disampaikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dalam sambutannya sebelu melepas para pelari di kompleks Taman Wisata Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (18/11/2018).  “Borobudur Marathon ini menjadi satu-satunya acara maraton yang memakai nama cagar budaya, jadi mari berlari mari bergembira bersama dan semoga Borobudur Marathon menjadi rujukan lari maraton internasional,” ucap Ganjar.

Advertisement

Borobudur Marathon 2018 diikuti sekitar 10.000 peserta dari dalam dan manca negara. Mulai tahun ini, Borobudur Marathon menggunakan blue line. Dua garis biru sepanjang 50 cm tersebut diharapkan dapat menunjukkan para pelari jalur tercepat dan paling efisien menuju ke garis finis melalui gambar sepanjang maraton. Borobudur Marathon juga memberlakukan cut off time (COT) dan cut off point (COP). COT akan diberlakukan pada seluruh kategori. Sementara COP diberlakukan pada kategori marathon 42 km dan half marathon 21 km.

COP merupakan adalah satu titik lokasi dalam rute lomba yang harus dilalui seluruh peserta kategori tertentu dalam batasan waktu yang telah ditentukan. Untuk marathon 42 km, peserta sudah harus melewati kilometer ke-21 dalam waktu tempuh empat jam dan kilometer ke-35 dalam waktu tempuh enam jam. COP dilakukan untuk mengoptimalkan waktu penutupan jalan yang menjadi jalur maraton.

COT dimaknai sebagai batasan waktu maksimal untuk melintasi rute sesuai jarak tempuh lomba hingga mencapai garis finis. Pada tahun ini, kategori marathon memiliki waktu tempuh maksimal tujuh jam, half marathon empat jam, dan 10 km berdurasi dua jam. Jika terdapat peserta yang tidak memenuhi aturan COT dan COP di tengah pertandingan, mereka tidak akan bisa melanjutkan berlari.

Sebagai informasi, tahun ini Borobudur Marathon melintasi 19 desa di lima kecamatan di Magelang. Sejumlah enam desa terletak di Kecamatan Borobudur, enam desa di Mertoyudan, tiga desa di Kecamatan Mungkid, dan empat desa di Kecamatan Tempuran. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Solopos

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Hasil Dewa United vs Persita: Skor 4-1, Egy Maulana Vikri Sumbang 1 Gol

Sepakbola
| Kamis, 28 Maret 2024, 07:17 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement