Advertisement

AUSTRALIAN OPEN 2019: Dongeng Pemuda 20 Tahun dari Yunani Terus Berlanjut

M. Syahran W. Lubis, Budi Cahyana, & Chrisna Chanis Cara
Selasa, 22 Januari 2019 - 17:00 WIB
Budi Cahyana
AUSTRALIAN OPEN 2019: Dongeng Pemuda 20 Tahun dari Yunani Terus Berlanjut Stefanos Tsitsipas - Reuters/Adnan Abidi

Advertisement

Harianjoggja.com, JOGJA–Keajaiban Stefanos Tsitsipas belum berhenti. Petenis 20 tahun yang ditempatkan sebagai unggulan 14 itu berhasil menjadi petenis termuda setelah Novak Djokovic yang mampu menembus semifinal grand slam.

Setelah mengandaskan juara bertahan sekaligus legenda hidup tenis dunia, Roger Federer di perdelapan final, Tsitsipas menghentikan laju petenis Spanyol Roberto Bautista Agut di perempat final. Dalam pertandingan di Melbourne Park, Selasa (22/2/2019), pemuda berambut gondrong yang nyaris menjadi warga negara Australia itu menang 7-5 4-6 6-4 7-6(2).

Advertisement

Tsitsipas menjadi semifinalis termuda di grand slam sejak petenis Amerika Serikat Andy Roddick, juga berusia 20 tahun, menapak semifinal Australian Open 2003 dan Novak Djokovic, dengan usia sama, menjejak empat besar US Open 2007.

Tak cuma menjadi petenis termuda, Tsitsipas juga menjadi orang Mediterania pertama setelah Marcos Baghdatis yang mampu mendapatkan tiket semifinal grand slam. Pada 2006, Baghdatis yang berasal dari Siprus melangkah hingga final Australian Open tetapi gagal merengkuh gelar lantaran ditekuk Roger Federer.

Di semifinal, Tsitsipas akan menghadapi pemenang pertandingan Rafael Nadal melawan petenis Frances Tiafoe, petenis Amerika Serikat yang masuk non-unggulan.

Dipuji Legenda

Di Rod Laver Arena, Minggu (20/1/2019), Tsitsipas sudah berhasil menundukkan pemain terbesar dalam sejarah tenis modern, Roger Federer, dengan duel sengit, 6-7, 7-6, 7-5, 7-6, selama tiga jam 45 menit.

Tsitsipas kala itu mencetak sejarah dengan menjadi petenis Yunani pertama yang melenggang ke babak delapan besar grand slam. Musim ini penampilan petenis asal Yunani itu benar-benar menanjak setelah musim lalu dia harus tersingkir di babak pertama oleh sesama petenis muda, Denis Shapovalov.

Tak ada yang menyangka sebelumnya Tsitsipas bakal membunuh asa Federer untuk mempertahankan trofi sekaligus meraih gelar Australian Open ketujuh kali. Sebelum ini, Federer hanya gagal lolos dua kali ke perempat final di Melbourne dalam 16 tahun terakhir. “Tidak ada kata-kata yang benar-benar bisa saya katakan untuk mendeskripsikan hal ini. Saya adalah pria terbahagia di dunia saat ini,” ujar Tsitsipas seperti dilansir Express, Minggu.

Saking tidak percaya mampu mengalahkan Federer, petenis unggulan 14 itu sempat membuang raket sembari berkata, “Saya?” dalam selebrasinya. Ia kemudian tak mampu menahan tangis. 

Federer memuji Tsitsipas alih-alih kecewa dengan kekalahannya. Petenis 37 tahun itu menilai sang lawan memang tampil lebih baik. “Dia melakukan tugas bagus. Sebelumnya dia pernah mengalahkan Novak [Djokovic], [Kevin] Anderson dan [Alexander] Zverev, sekarang giliranku. Itu yang Anda perlukan untuk meraih level lebih tinggi dan dia [Tsitsipas] melakukannya,” ujar Federer dilansir The Guardian.

"Rasanya seperti dongeng, seperti mimpi, tetapi ini hasil kerja keras. Saya emosional, tetapi masih terkendali. Saya mengatakan kepada orang-orang sebelumnya bahwa tujuanku semifinal Grand Slam. Ketika menjawab pertanyaan itu, saya pikir saya gila. Tetapi ini nyata. Ini benar-benar terjadi," ujarnya selepas laga seperti dikutup Reuters.

Di bawah terik matahari di Rod Laver Arena, Tsitsipas bangkit dari ketertinggalan 2-4 untuk kemudian6 - 4 pada set ketiga dan menutup pertandingan dengan sepasang servis yang melambung melewati Bautista Agut dan mencatatkan kemenangan 7 - 6 di set keempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Hasil Cagliari vs Juventus Liga Italia: Skor 2-2, Si Nyonya Tua Sempat Tertinggal 2 Gol Hingga Jelang Akhir Babak Kedua

Sepakbola
| Sabtu, 20 April 2024, 12:57 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement