Advertisement
Puluhan Warga Jerman Belajar Silat di Jogja
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-Sebanyak 26 warga Jerman dari dari berbagai usia belajar pencak silat di Jogja selama tiga hari terakhir. Para pesilat turut hadir dalam Lomba Koreografi Pencak Anak 2018 di Monumen SO 1 Maret, Minggu (28/10/2018).
Pendekar Silat dari Perguruan Bongot Harimau Jerman Stevan Misch mengatakan, ia bersama sejumlah temannya datang ke Jogja untuk belajar silat. Terutama bisa mengetahui teknik silat yang dipertandingkan. Mereka yang ikut rata-rata merupakan atlet nasional dari usia anak hingga dewasa.
Advertisement
"Kami ingin belajar langsung tentang silat ini dari negaranya langsung, sehingga tahu secara detail, termasuk sejarahnya kami ingin tahu juga, maka kami datang Jogja bersamaan dengan event ini," ungkapnya di sela-sela acara, Minggu (28/10/2018).
Panitia Penyelenggara Suryadi mengatakan, bergabungnya pesilat Jerman itu berawal dari komunikasi secara online. Mereka kerap memantau kegiatan silat kelompoknya di paseduluran angkringan silat sehingga komunikasi terus terjalin dan ikut bergabung melalui kegiatan silat. Para pesilat asal Jerman itu sempat mengikuti belajar tanding dan seni di Cangkringan, Sleman. Bahkan mereka juga turut serta berbaur dengan warga masyarakat untuk dapat merasakan menjadi pendekar yang sesungguhnya.
"Karena mereka punya gerakan dari aliran yang mereka namai bongot harimau itu, itu referensi dari berbagai aliran. Tetapi aslinya seperti apa mereka belum mengetahui, sehingga mereka penasaran dan datang ke Jogja untuk belajar," katanya.
Adapun dalam lomba koreografi tersebut diikuti sebanyak 30 tim dari berbagai kota di Indonesia. Ia mengatakan, pengalaman anak-anak dalam mementaskan koreografi silat dapat membantu kesadaran gerak, ruang panggung, ekspresi dan busana.
"Selain itu melalui kegiatan ini diharapkan dapat membangun kemampuan setiap perguruan agar dapat merangsang apresiasi terhadap seni silat " katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- SBY Optimistis Lavani Mampu Pertahankan Gelar Juara Proliga pada 2023
- Jelang IBL 2023, Pelatih Dewa United Tak Sabar Menanti Kehadiran Anthony Johnson dan Ramon Galloway
- Viktor Axelsen Jadi Atlet Bulu Tangkis Terkaya
- Alasan Dovizioso Ogah Coba WSBK Usai Pensiun
- Hadapi 2023, Fajar/Rian Siapkan Mental
Advertisement
Jika Juara Piala Asia U-23, Indonesia Akan Satu Grup dengan Israel di Olimpiade Paris
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement