Advertisement

New Zealand Open 2019: Indonesia Berpeluang Juara Umum

Chrisna Chaniscara
Minggu, 05 Mei 2019 - 06:17 WIB
Budi Cahyana
New Zealand Open 2019: Indonesia Berpeluang Juara Umum Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan - Badmintonindonesia.org

Advertisement

Harianjogja.com, AUCKLAND - Indonesia punya kans besar menjadi juara umum New Zealand Open 2019. Kontingen Merah Putih menempatkan tiga wakilnya di babak final yang akan digelar di Auckland, Selandia Baru, Minggu (4/5/2019).

Tiga wakil tersebut tersebar di tiga sektor yang berbeda yakni Jonatan Christie (tunggal putra), M. Ahsan/Hendra Setiawan (ganda putra), dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti (ganda campuran).

Advertisement

Capaian ini tentu menjadi kabar baik setelah Indonesia harus pulang tanpa gelar di Malaysia Open 2019, Singapore Open 2019 hingga Badminton Asia Championships beberapa waktu lalu. Indonesia bahkan sejatinya bisa menciptakan all Indonesian final di ganda campuran New Zealand Open 2019 andai Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja tidak dihentikan pasangan berpengalaman Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, 14-21, 18-21, Sabtu (4/5/2019).

Praveen/Melati berpeluang membalaskan dendam rekan senegaranya itu saat bertemu Chan/Goh di babak final. Belakangan performa ganda campuran Indonesia cukup menggembirakan setelah mampu mencapai empat final dari sembilan BWF Tour terakhir. Praveen/Melati sendiri menyumbang dua final.

Namun di final sebelumnya di India Open 2019, Maret lalu, Praveen/Melati harus gigit jari setelah tumbang dari Wang Yilyu/Huang Dongping (Tiongkok). Ajang di Auckland tentu bisa menjadi penawar luka Praveen/Melati. Apalagi mereka sejauh ini unggul 3-1 dalam rekor pertemuan melawan Chan/Goh.

Di sektor ganda putra, M. Ahsan/Hendra Setiawan makin menunjukkan kematangannya setelah membenamkan Goh V Shem/Tan Wee Kiong (Malaysia) dengan skor 21-19, 18-21, 21-14. Pasangan berjuluk The Daddies ini sudah ditunggu Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe di babak final.

Dilansir Badminton Talk, ini adalah final keempat Ahsan/Hendra dalam tujuh turnamen terakhir. Namun dari ketiga final yang dijalani hanya satu yang berbuah trofi yakni All England. The Daddies diyakini bakal habis-habisan agar tidak kembali menjadi runner up seperti di Indonesia Masters 2019 dan Singapore Open 2019.

Sementara itu, Jonatan Christie harus menjalani laga tricky melawan Ng Ka Long Angus (Hong Kong) di babak final tunggal putra. Meski memiliki ranking lebih baik (9 berbanding 16), Jonatan selalu kalah dalam empat pertemuan terakhir melawan Angus. Jojo bakal meraih titel perdananya di BWF World Tour jika mampu menaklukkan pebulutangkis Hong Kong tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Solopos

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Vietnam Kalah! Timnas Indonesia U-23 Satu-satunya Wakil Asia Tenggara di Semifinal Piala Asia U-23/2024

Sepakbola
| Sabtu, 27 April 2024, 05:27 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement