Advertisement

Cegah Kekeringan, Peserta Maraton di Cape Town Wajib Gendong Pohon

Reni Lestari
Selasa, 17 September 2019 - 23:47 WIB
Budi Cahyana
Cegah Kekeringan, Peserta Maraton di Cape Town Wajib Gendong Pohon Maraton di Cape Town, Afrika Selatan - Reuters

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA - Sedikitnya 20 orang bekerja sebagai akuntan, pengusaha, dan eksekutif tinju menyelenggarakan lomba maraton unik di Cape Town Afrika Selatan, Minggu ini. 

Kelompok ini menggelar lomba berlari dengan pohon muda yang terikat di punggung mereka. Tujuannya adalah untuk mempromosikan penanaman pohon di tengah dorongan untuk mengatasi kekeringan dan perubahan iklim.

Advertisement

Tahun lalu Cape Town dilanda kekeringan terburuk dalam seabad. Kawasan ini hampir kehabisan air dan memaksa pihak berwenang untuk menerapkan penjatahan air yang parah serta mendirikan titik air umum.

Aktivis Siyabulela Sokomani yang berlari membawa zaitun liar, mengatakan kelompok ini mengumpulkan uang untuk menanam 2.000 pohon di Khayelitsha, salah satu kota terbesar di Cape Town, tempat banyak dari mereka berasal.

Pengusaha berusia 34 tahun ini bersekolah di sana dan terinspirasi oleh seorang guru yang membentuk komunitas peduli lingkungan.

"Tidak ada pohon di kota tempat saya dibesarkan," katanya, seperti dilansir Reuters, Selasa (17/9/2019).

Pada kegiatan maraton kali ini, Sokomani melilitkan pohon koral, speckboom, dan akasia di bahunya.

Pohon speckboom dapat tumbuh hampir di mana saja dan menyerap karbon dioksida dari atmosfer lebih cepat daripada kebanyakan pohon lain dalam kondisi kering.

Tahun lalu, Sokomani kembali ke sekolahnya untuk menanam 67 pohon pada Hari Mandela, melambangkan 67 tahun yang dihabiskan Nelson Mandela dalam pelayanan publik.

Dia ikut mendirikan Township Farmers pada 2017 untuk mengajar anak-anak tentang pertanian dan menanam pohon di sekolah.

Menurut Global Forest Watch, sebuah organisasi pemantau yang mengelola thinktank World Resource Institute yang berbasis di Washington, sejak 2001 hingga 2018, Afrika Selatan kehilangan 1,34 juta hektar kawasan hijau, setara dengan penurunan 22 persen sejak 2000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Hasil Cagliari vs Juventus Liga Italia: Skor 2-2, Si Nyonya Tua Sempat Tertinggal 2 Gol Hingga Jelang Akhir Babak Kedua

Sepakbola
| Sabtu, 20 April 2024, 12:57 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement