Advertisement

Marquez di Jalan yang Tepat Menjadi Pembalap Terhebat

Chrisna Chaniscara
Minggu, 06 Oktober 2019 - 20:47 WIB
Budi Cahyana
Marquez di Jalan yang Tepat Menjadi Pembalap Terhebat Marc Marquez - Reuters/Soe Zeya Tun

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Marc Marquez berada di jalan yang tepat untuk menjadi pembalap motor terhebat sepanjang masa. MotoGP pernah memiliki sederet pembalap hebat sepanjang sejarah balap motor seperti Giacomo Agostini, Angel Nieto, Mike Doohan hingga Valentino Rossi. Sejauh ini, Agostini masih menjadi yang terdepan dalam catatan sejarah dengan delapan gelar di kelas primer atau 15 gelar di ajang grand prix secara keseluruhan.

Namun, hampir tidak ada pembalap yang mampu merebut predikat luar biasa di usia 26 tahun seperti yang dilakukan Marc Marquez. Dengan usia yang masih relatif muda, Marquez baru saja memenangi gelar keenamnya di kelas primer Moto GP sekaligus trofi kedelapan di ajang grand prix. Kemenangannya di Sirkuit Buriram, Thailand, Minggu (6/10/2019), membuat perolehan poinnya sudah tak mungkin dikejar kompetitor meski musim masih menyisakan empat balapan.

Advertisement

The Baby Alien, julukan Marquez, sudah membuat penggemar balap motor berdecak kagum setelah menjuarai Moto GP dalam musim debutnya pada 2013. Setelah itu, pembalap kelahiran Cervera, Spanyol, tersebut hanya melewatkan musim 2015 dalam koleksi gelarnya. Selebihnya Marquez tidak tertandingi. Bahkan pada musim 2014, 2016 dan 2018 sang pembalap sudah memastikan gelar meski masih menyisakan tiga balapan.

Tahun ini jelas paling spesial karena Marquez sudah bisa ongkang-ongkang kaki di empat seri tersisa. Dia menyamai pencapaian Valentino Rossi pada 2005 sebagai pembalap yang mampu merebut gelar juara dunia tercepat di era Moto GP. Sebagai informasi, musim ini Marquez sudah memenangi sembilan seri dari 15 balapan yang sudah berjalan. “Oke pada 2014 saya memenangi 13 seri. Namun sejujurnya ada perbedaan besar di level pabrikan dan motor dibanding saat ini. Bisa dibilang ini musim terbaik saya,” ujar Marquez seperti dilansir Motorsport, Minggu.

Konsistensi menjadi kunci utama Baby Alien merebut gelar musim ini. Dia tak pernah finis di luar posisi dua besar kecuali saat mengalami crash di GP Amerika Serikat. Sebaliknya, para rival seperti Andrea Dovizioso dan Valentino Rossi seperti kesulitan menemukan performa terbaik pada musim ini. Poin Marquez dengan Dovi di posisi kedua bahkan sudah berjarak 110 angka. 

Jika konsistensi ini dapat dipertahankan beberapa tahun mendatang, bukan tak mungkin Marquez bakal menjadi pembalap terhebat dalam sejarah Moto GP. Marquez tinggal butuh tiga gelar lagi untuk menggeser Agostini sebagai peraih gelar kelas primer terbanyak. Dengan karier Marquez yang diperkirakan masih panjang, hal tersebut realistis dicapai. “Pada 2015, saat usiaku masih 22 tahun, saya belum banyak punya pengalaman. Namun di situ saya mulai belajar karena saya banyak mengalami crash tahun itu. Lalu saya menyadari apakah kelemahan saya? Konsistensi? Setiap tahun saya bekerja untuk menutup kelemahan itu meski tak mudah,” tutur Marquez.

Baby Alien meraih gelar musim ini dengan penuh gaya setelah menjuarai GP Thailand. Dia memenangi pertarungan sengit dengan pembalap Petronas Yamaha, Fabio Quartararo, hingga tikungan terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Solopos

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadi yang Pertama Lolos ke Perempat Final Piala Asia U-23, Qatar Malah Dirujak Warganet

Sepakbola
| Jum'at, 19 April 2024, 19:07 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement