Advertisement

Atlet Senam SEA Games 2019 asal Kediri Dipulangkan Paksa dengan Tuduhan Tidak Perawan

Newswire
Jum'at, 29 November 2019 - 13:47 WIB
Nina Atmasari
Atlet Senam SEA Games 2019 asal Kediri Dipulangkan Paksa dengan Tuduhan Tidak Perawan Ibunda Shalfa Avrila Siani, Ayu saat melaporkan kasus pemulangan paksa anaknya oleh tim kepelatihan dari Pelatnas SEA Games karena dituduh tidak perawan. - iNews/Afnan Subagio

Advertisement

Harianjogja.com, KEDIRI– Seorang atlet SEA Games 2019 dari cabang olahraga senam lantai asal Kota Kediri, Jawa Timur merasa dikecewakan.

Pihak keluarga mengungkapkan ada tuduhan tim kepelatihan yang mengagetkan keluarga Shalfa. Mereka pun memeriksakan Shalfa ke rumah sakit untuk membuktikan tuduhan itu. Hasilnya, tuduhan tidak perawan tidak terbukti.

Advertisement

Ibunda Shalfa, Ayu Kurniawati mengaku sangat kecewa setelah putrinya gagal mewakili Indonesia di ajang SEA Games 2019 di Filipina karena dituduh sudah tidak perawan.

Mendengar kabar tersebut, pihak keluarga langsung menjemput Shalfa di pelatnas SEA Games di Gresik. Tak yakin dengan tuduhan pelatih, keluarga kemudian memeriksakan siswi kelas 3 SMA itu ke Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Kediri.

Akibat pemulangan paksa dan tuduhan tersebut, kata Ayu, Shalfa kini syok dan sangat terpukul jiwanya hingga tidak mau bersekolah.

“Ya, syok, nggak nyangka. Sama pelatihnya dilempar begitu saja, nggak ada surat, nggak ada pemberitahuan langsung disuruh pulang. Alasannya, anak saya sering pulang malam dan sudah tidak virgin. Katanya, selaput daranya sudah robek kaya orang diperkosa,” katanya, Kamis (28/11/2019).

Setelah diperiksa di RS Bhayangkara, Ayu mengaku lega karena Shalfa masih perawan dan tidak seperti yang dituduhkan.

Kuasa hukum keluarga Shalfa, Imam Muklas mengatakan, demi mencari keadilan keluarga Shalfa langsung melayangkan surat laporan ke Presiden Jokowi, Kemenpora, dan pihak-pihak terkait lainnya.

Tim kuasa hukum juga meminta Kemenpora menindak keputusan pelatih yang merusak nama baik sang atlet dan mengembalikan kepercayaan dirinya. Shalfa telah berjuang keras demi menggapai cita-citanya. Shalfa mulai masuk pelatnas sejak tiga pekan lalu.

Sejak saat itu, Shalfa berpisah dengan orang tuanya. Selain memborong puluhan medali, Shalfa juga meraih dua kali Piagam Satya Yasa Cundamani sebuah penghargaan tertinggi dari Pemkot Kediri, bahkan terakhir mendapat medali perunggu dalam Asian School.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : iNews

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Vietnam Kalah! Timnas Indonesia U-23 Satu-satunya Wakil Asia Tenggara di Semifinal Piala Asia U-23/2024

Sepakbola
| Sabtu, 27 April 2024, 05:27 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement