Advertisement
Skandal Doping, Rusia Dilarang Ikut Olimpiade 2020
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--World Anti-Doping Agency (WADA) melarang Rusia untuk berpartisipasi dalam Olimpiade 2020 dan kejuaraan olahraga dunia lainnya selama 4 tahun ke depan.
Dilansir dari Reuters, Senin (9/12/2019), komite eksekutif WADA secara bulat mengambil keputusan tersebut setelah menyimpulkan bahwa Rusia telah memanipulasi data laboratorium dengan menanam bukti palsu dan menghapus file terkait dengan tes doping positif.
Advertisement
Rusia telah terlibat dalam skandal doping sejak laporan WADA pada 2015 menemukan bukti adanya doping massal dalam kontingen atletik Rusia.
Sebelumnya, Rusia telah dilarang mengikuti Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang, Korea Selatan, pada 2018 lalu sebagai sanksi karena menutup-nutupi program doping yang disponsori negara pada Olimpiade Musim Dingin Sochi 2014.
Sanksi yang diumumkan Senin ini direkomendasikan oleh komite peninjauan kepatuhan WADA dalam menanggapi data laboratorium yang diberikan oleh Rusia awal tahun ini.
Pada 2015, Badan Anti-Doping Rusia (RUSADA) diskors karena dituding menutupi dan memanipulasi data tes doping. Salah satu syarat untuk pemulihan status RUSADA adalah dengan menyerahkan salinan asli dari data laboratorium.
Menteri Olahraga Rusia Pavel Kolobkov bulan lalu menanggapi tuduhan manipulasi dengan mengatakan bahwa perbedaan dalam data laboratorium terkait dengan masalah teknis.
Meski sanksi baru diberlakukan, atlet-atlet Rusia yang bersih masih bisa bertarung di ajang olahraga internasional besar tanpa membawa bendera negaranya dan lagu kebangsaannya, seperti yang terjadi pada Olimpiade Pyeongchang 2018.
Sementara itu, beberapa pejabat Rusia mencap sanksi itu tidak adil dan menyebutnya sebagai upaya Barat untuk menghalang-halangi prestasi Rusia.
Adapun WADA menyatakan bahwa RUSADA bisa mengajukan banding atas sanksi komite eksekutif WADA tersebut yang kemudian akan dirujuk ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- SBY Optimistis Lavani Mampu Pertahankan Gelar Juara Proliga pada 2023
- Jelang IBL 2023, Pelatih Dewa United Tak Sabar Menanti Kehadiran Anthony Johnson dan Ramon Galloway
- Viktor Axelsen Jadi Atlet Bulu Tangkis Terkaya
- Alasan Dovizioso Ogah Coba WSBK Usai Pensiun
- Hadapi 2023, Fajar/Rian Siapkan Mental
Advertisement
Klasemen Sementara Liga Italia, AC Milan Tundukkan Como, Atalanta Tahan Juventus
Advertisement
Bali Masuk 20 Besar Destinasi Wisata Terbaik di Asia Tahun 2025
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement