Advertisement
Olimpiade Mundur, Persiapan Praveen/Melati Dimulai dari Awal Lagi
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pengurus Besar Persatuan Bulu Tangkis Indonesia (PB PBSI) mempunyai pekerjaan rumah tambahan untuk membangun kembali persiapan pasangan ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dari nol menghadapi Olimpiade Tokyo 2020 yang pelaksanaannya diundur tahun depan.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PB PBSI Susi Susanti mengatakan banyaknya penundaan turnamen kemungkinan akan membuat semangat pebulutangkis nasional agak mengendur.
Advertisement
Hal itu cukup disayangkan, mengingat Praveen/Melati sebelumnya sempat berada di performa bagus dengan menjuarai All England 2020 pada Maret lalu.
"Misalnya kayak Praveen/Melati, kemarin setelah menang All England, kalau Olimpiade digelar tahun ini kesempatan sangat besar. Tapi karena turnamen mundur, mereka harus mengulang lagi dong persiapannya dari bawah," ujar Susi saat dihubungi dari Jakarta, Sabtu (3/4).
Maka dari itu, PBSI punya PR baru untuk mempersiapkan program tambahan bagi Praveen/Melati dkk demi mengembalikan performa, semangat, dan kepercayaan diri mereka saat menghadapi turnamen berikutnya hingga Olimpiade nanti.
Jika menilik dari perhitungan awal, Susi menyebut perencanaan tim pembinaan dan prestasi (binpres) serta pelatih, seharusnya para atlet tengah berada di performa puncaknya pada Agustus nanti, tepat saat Olimpiade berlangsung.
Namun akibat ditundanya Olimpiade serta seluruh turnamen bulu tangkis lainnya, bukan tidak mungkin para atlet harus bertarung dengan mental dan suasana hati mereka yang menurun. Bahkan, bisa saja juga kehilangan gairah bertanding.
"Nah ini yang jadi PR, bagaimana menjaga semangat, mood, bukan cuma performa, tapi juga konsistensi dan kepercayaan dirinya mereka. Serta semangat mereka bahwa di Olimpiade nanti harus di peak performa mereka yang teratas. Itu yang harus dibangun dari awal lagi," kata Susi menjelaskan.
Tak hanya itu, dengan adanya jeda kompetisi saat ini juga dinilai Susi sangat berpengaruh signifikan bukan hanya terhadap mental para atlet,
tapi juga peta kekuatan yang bisa saja berubah di tahun depan.
Pandemi Covid-19 yang melanda hampir seluruh negara di dunia telah membuat seluruh kejuaraan bulu tangkis mengalami penundaan maupun pembatalan.
Hingga saat ini, Federasi Bulu Tangkis Internasional (BWF) belum memberikan kepastian soal kelanjutan turnamen yang ditunda. Kecuali Thomas & Uber Cup yang sudah dipastikan bakal digelar pada 3-11 Oktober di Arrhus, Denmark.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
- Video Viral Balon Udara Mendarat di Landasan Pacu Bandara YIA Kulonprogo Jogja
- 10 Ucapan Hari Kartini 2024 yang Penuh Makna dan Menebarkan Inspirasi
- BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Berkembang Kian Pesat saat Lebaran
- Relawan Yuni-Dedy 2015 Kumpul Lagi di Kedawung Sragen, Persiapan Jelang Pilkada
Berita Pilihan
- SBY Optimistis Lavani Mampu Pertahankan Gelar Juara Proliga pada 2023
- Jelang IBL 2023, Pelatih Dewa United Tak Sabar Menanti Kehadiran Anthony Johnson dan Ramon Galloway
- Viktor Axelsen Jadi Atlet Bulu Tangkis Terkaya
- Alasan Dovizioso Ogah Coba WSBK Usai Pensiun
- Hadapi 2023, Fajar/Rian Siapkan Mental
Advertisement
Pelatih Chelsea Ingatkan Palmer Tak Pongah Saat Hadapi Manchester City di Semifinal Piala FA
Advertisement
Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement