KONI Jogja Targetkan Juara Umum Porda DIY 2022

Harianjogja.com, JOGJA- Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Jogja menargetkan posisi juara umum pada Pekan Olahraga Daerah (Porda) DIY tahun 2022. Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum KONI Kota Jogja, Aji Karnanto, selepas pelantikan pengurus masa bakti 2022-2026.

Setelah dilantik, 36 anggota KONI Kota Jogja akan tancap gas merancang dan melaksanakan programnya, termasuk target juara umum Porda DIY yang akan berlangsung September 2022 di Sleman. Salah satu upayanya dengan menyiapkan atlet terbaik yang mereka miliki. 

"Untuk mewujudkannya, perlu adanya sinergi dengan berbagai pihak, agar bisa mengantarkan atlet dari Kota Jogja meraih prestasi. Sinergi ini termasuk dalam hubungan eksternal dan internal KONI Kota Jogja," kata Aji di Graha Pandawa, Kompleks Balai Kota Jogja, Senin (31/1/2022). 

Sinergi ekternal termasuk dengan Pemerintah Kota Jogja. Sementara internal dengan menguatkan dan menyatukan visi misi bersama. Menurut Ketua Umum KONI DIY, Djoko Pekik Irianto, olahraga di era revolusi industri 4.0 sudah mengalami perubahan. Saat ini olahraga bukan lagi sekadar kegiatan fisik atau hobi, namun menjadi ikon global dunia. 

"Bukan sekadar asah skill tapi mendisiplinkan kepribadian, perilaku, dan karakter talenta muda agar menjadi sejati yang tangguh dan tegas," kata Djoko. 

Untuk mencapainya, KONI, pemerintah, dan masyarakat perlu bahu-membahu dalam mengelola prosesnya. Wali Kota Jogja, Haryadi Suyuti menegaskan perlu adanya strategi dalam mencapai target prestasi dalam bidang olahraga. 

BACA JUGA:Datang ke Jogja, Warga Jakarta Positif Omicron

Strategi ini termasuk dalam kaderisasi atlet. Ada tiga hal yang bisa dilakukan yaitu jalur sekolah, reguler, dan khusus. Untuk jalur sekolah, Haryadi berencana menambah Sekolah Dasar (SD) khusus untuk olahraga. 

"Jalur sekolah penting, Pemerintah Kota Jogja punya 165 SD, sebanyak 89 di antaranya negeri. Buat dua SD jadi sekolah khusus olahraga. Kebutuhannya sama, mata ujiannya harus sama, fokus pada yang diujian nasionalkan, yang lain-lain menyesuaikan," kata Haryadi. 

Saat ini, dari 16 Sekolah Menengah Pertama, salah satunya sudah menjadi sekolah olahraga. 

Selain pembentukan atlet jalur sekolah, jalur reguler juga tetap perlu mendapat perhatian. Salah satunya dengan semakin memperhatikan pertandingan antar kampung. Dari sini bisa muncul bibit-bibit atlet berprestasi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News