Resmi, Suzuki Ecstar Mundur dari MotoGP

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA -- Suzuki Ecstar resmi mengumumkan pengunduran diri dari ajang balap motor MotoGP.
Suzuki Ecstar membuat pernyataan resmi yang mengumumkan menarik diri dari balapan MotoGP musim 2023.
Advertisement
Tak hanya di MotoGP, Suzuki juga tak akan berpartisipasi di ajang World Endurance Championship (EWC) pada tahun depan.
BACA JUGA: UNISA Yogyakarta Milad ke-31, Rektor Paparkan Capaian Kerja
Perwakilan Direktur dan Presiden Suzuki, Toshihiro Suzuki, menyaktakan bahwa keputusan berat ini harus diambil oleh pihaknya setelah pertimbangan yang panjang.
"Suzuki memutuskan untuk mengakhiri partisipasi di MotoGP dan EWC karena perlu realokasi sumber daya untuk keperluan lain. Balap motor selalu menimbulkan tantangan dalam hal pengembangan inovasi teknologi, termasuk ketahanan dan pengembangan sumber daya manusia," ucap Toshihiro Suzuki.
Ini bukan kali pertama Suzuki mundur dari gelaran MotoGP. Pada edisi 2011, pabrikan asal Jepang ini juga pernah hengkang dari ajang yang sama.
Toshihiro juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung perjalanan mereka di MotoGP musim ini.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pendukung kami, para pembalap, dan jajaran stakeholder yang bersama kami dan mendukung sejak tahap pengembangan ketika kami kembali ke MotoGP. Saya akan terus memberikan dukungan kepada Alex Rins dan Joan Mir, tim Suzuki Ecstar, dan Yoshimura Sert Motul untuk berkompetisi hingga akhir musim ini," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- SBY Optimistis Lavani Mampu Pertahankan Gelar Juara Proliga pada 2023
- Jelang IBL 2023, Pelatih Dewa United Tak Sabar Menanti Kehadiran Anthony Johnson dan Ramon Galloway
- Viktor Axelsen Jadi Atlet Bulu Tangkis Terkaya
- Alasan Dovizioso Ogah Coba WSBK Usai Pensiun
- Hadapi 2023, Fajar/Rian Siapkan Mental
Advertisement

Temui Ketum PSSI, Ini 7 Rekomendasi Suporter untuk Sepak Bola Indonesia
Advertisement

Danau Toba Dikartu Kuning UNESCO, Sandiaga: Ini Jadi Alarm
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement