Advertisement

Jadi Pemicu Kericuhan, Pelatih Prawira Bandung Didenda Rp25 Juta

Jumali
Jum'at, 19 Agustus 2022 - 23:07 WIB
Jumali
Jadi Pemicu Kericuhan, Pelatih Prawira Bandung Didenda Rp25 Juta Logo IBL - Iblindonesia.com

Advertisement

Harianjogja.com, BANDUNG — Pelatih Prawira Bandung David Singleton dijatuhi hukuman sanksi berupa denda sebesar Rp25 juta. Mantan pelatih Bima Perkasa Jogja itu terbukti menjadi pemicu kericuhan seusai Gim 3 playoff melawan Dewa United Surabaya.

Pelatih asal Amerika Serikat itu terbukti melanggar peraturan pelaksanaan IBL IV Pasal 1 Ayat 2 tentang Etika Personel Klub IBL.

Advertisement

"Seluruh personel klub IBL, dan pihak lain yang memiliki keterkaitan dengan klub IBL, pada saat pertandingan berlangsung maupun setelah pertandingan tidak diperkenankan melakukan tindakan atau perbuatan yang dapat memancing emosi pemain lawan, pelatih lawan, ofisial lawan, perangkat pertandingan, maupun penonton,” tulis laman resmi IBL dikutip Jumat (19/8/2022).

Sanksi atas pelanggaran tersebut pun sudah diatur dalam Peraturan Pelaksanaan IBL 2022 Bab IV Pasal 6 tentang Sanksi dan Denda Kode Etik.

Seluruh pihak menyayangkan kejadian ini dan jika ditinjau kebelakang memang sempat adanya pengalaman serupa dialami pelatih David yang pada tahun 2021 juga di Playoff mengalami kejadian serupa atas selebrasi yang dilakukan pleh Jamarr kala itu melakukan selebrasi kemenangan atas Bima Perkasa Jogja.

Setelah kejadian, melalui press conference pelatih David Singleton juga telah menyampaikan permohonan maafnya atas reaksi emosional yang dilakukan.

Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah berharap insiden pada laga Prawira dan Dewa United menjadi yang terakhir.

“Bolabasket memiliki kultur permainan dan suasana pertandingan yang aman dan nyaman bagi semua dan hal ini harus kita jaga bersama,” katanya.

“IBL berharap kejadian serupa tidak terulang dan agar menjadi pembelajaran bagi seluruh pihak, terutama kedua tim yang berlaga kemarin. Selain penjatuhan sanksi, kedua tim juga diberikan peringatan agar kedepan dapat lebih menahan diri dan menjaga seluruh komponen tim di kemudian hari dapat lebih menjunjung sportifitas dan saling menghargai,” tutur Junas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Xavi Hernandez Dikabarkan Tetap Bertahan di Barcelona Musim 2024/2025

Sepakbola
| Kamis, 25 April 2024, 07:37 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement