Advertisement
GP F1 SUZUKA: Nyaris Tabrak "Traktor Liar" di Lintasan, Begini Reaksi Pierre Gasly
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Pembalap Prancis, Pierre Gasly dibuat geram setelah traktor melintas di atas trek Suzuka, di Grand Prix Jepang, Minggu (9/10/2022).
Gasly mengatakan dia bisa saja terbunuh karena menabrak kendaraan berat yang diturunkan ke lintasan untuk mengevakuasi mobil Ferrari Charles Leclerc yang menabrak pagar pembatas saat lap pembuka ketika kondisi hujan.
Advertisement
Bendera merah dikibarkan pada lap ketiga dan balapan harus restart satu jam berselang meski hujan tetap turun.
Diketahui, Suzuka merupakan sirkuit tempat Jules Bianchi meninggal dunia karena kecelakaan fatal beberapa tahun silam. Bianchi mengalami kecelakaan fatal di Suzuka pada Oktober 2014 ketika dia menabrak traktor crane yang sedang mengevakuasi mobil pebalap lain.
BACA JUGA: Persaingan Lebih Ketat Akan Berlangsung di Indonesia International Challenge 2022
Pembalap Prancis itu menjalani operasi dan sempat koma, tetapi tak bisa sembuh dan meninggal dunia pada Juli 2015.
Gasly start GP Jepang dari jalur pit dan masuk ke lintasan di urutan paling belakang dengan jarak pandang yang buruk karena semburan air dari para pebalap di depan.
Sainz melintir di tikungan 12 dan menabrak pagar.
Dampaknya, Gasly menabrak pecahan papan iklan yang menempel di depan mobilnya, menghalangi pandangan ke depan. "Saya bisa saja terbunuh," kata sang pembalap AlphaTauri lewat radio.
"Ini keterlaluan, Apa yang terjadi? Saya tak percaya ini."
Gasly tak bisa melihat ke mana dia melaju dan harus kembali ke garasi. "Kita kehilangan Jules delapan tahun lalu dalam kondisi serupa, dengan sebuah crane di trek di gravel," kata Gasly setelah lomba.
"Saya tidak paham bagaimana delapan tahun berselang, dalam kondisi serupa, kita menyaksikan crane lagi. Tidak hanya di gravel tetapi di jalur balapan!"
Pembalap McLaren Lando Norris lewat Twitter menyoroti insiden tersebut dan terkenang dengan Bianchi. "Bagaimana itu bisa terjadi?" cuit Norris. "Kita kehilangan nyawa dalam situasi yang sama beberapa tahun lalu. Kami membahayakan nyawa kami, khususnya dalam kondisi seperti ini."
FIA menyatakan akan menginvestigasi kejadian itu setelah lomba.
Gasly juga di bawah investigasi karena diduga melanggar batas kecepatan saat bendera merah berkibar, karena harus kembali ke pit untuk menyingkirkan papan iklan yang tertambat di hidung mobilnya sebelum kembali ke lintasan dan memacu mobilnya agar tidak tertinggal dari rombongan yang sedang dipandu Safety Car.
Bos tim Red Bull Christian Horner mengatakan insiden itu tak bisa diterima. "Kita kehilangan Jules Bianchi di sini delapan tahun silam dan itu seharusnya tidak pernah terjadi," kata Horner dikutip Sky Sport. "Harus ada investigasi menyeluruh terkait kenapa ada kendaraan evakuasi di sirkuit."
Pebalap Red Bull Max Verstappen memenangi GP Jepang dan mengunci gelar juara dunia setelah Charles Leclerc terkena penalti lima detik karena mengambil keuntungan dengan keluar lintasan saat ia melebar di chicane terakhir lap penutup.
Sementara Leclerc turun ke P3 dan Sergio Perez naik satu posisi membantu Red Bull mengamankan finis 1-2 di Suzuka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
- Jelang Laga Lawan Korsel, Siswa SMPN 10 Solo Kirim Dukungan untuk Timnas
- Sosok Nathan Tjoe Aon, Nyawa Timnas Garuda Menggapai Impian ke Olimpiade Paris
- Pacu Kekuatan CBR250RR, Pembalap Astra Honda Kibarkan Merah Putih di ARRC Cina
- SDN Nayu Barat 1 dan 2 Solo Digabung pada Tahun Ajaran Baru 2024/2025
Berita Pilihan
- SBY Optimistis Lavani Mampu Pertahankan Gelar Juara Proliga pada 2023
- Jelang IBL 2023, Pelatih Dewa United Tak Sabar Menanti Kehadiran Anthony Johnson dan Ramon Galloway
- Viktor Axelsen Jadi Atlet Bulu Tangkis Terkaya
- Alasan Dovizioso Ogah Coba WSBK Usai Pensiun
- Hadapi 2023, Fajar/Rian Siapkan Mental
Advertisement
Xavi Hernandez Dikabarkan Tetap Bertahan di Barcelona Musim 2024/2025
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement