Advertisement
DNA Pro Dianggap Ilegal, BP Jogja Tetap Pakai DNA Bima Perkasa
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA — Manajemen Bima Perkasa (BP) Jogja memastikan tetap akan menggunakan nama DNA Bima Perkasa pada kompetisi Indonesia Basketball League (IBL) 2022.
Meskipun Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komiditi (Bappebti) telah memblokir sedikitnya 16 domain DNA Pro Akademi yang merupakan sponsor utama dari BP Jogja karena dianggap ilegal.
Advertisement
“Kami tetap akan gunakan nama DNA Bima Perkasa selama diperbolehkan oleh operator kompetisi dan pihak DNA. Ini kami lakukan karena kami terikat kontrak dengan mereka [DNA Pro Akademi] hingga kompetisi IBL 2022 berakhir,” kata Owner BP Jogja Edy Wibowo kepada Harianjogja.com, Senin (21/2/2022).
Lihat postingan ini di Instagram
Selain itu, Edy yang juga dokter spesialis mata ini mengaku sampai saat ini belum ada surat dari operator kompetisi dan DNA Pro Akademi terkait dengan keberatan mereka atas penggunaan nama DNA Bima Perkasa. Di samping itu, persoalan yang dihadapi oleh DNA Pro Akademi tidak berpengaruh terhadap teknis persiapan tim menghadapi sisa musim reguler IBL 2022.
“Tidak berpengaruh yang jelas. Persiapan tim tetap jalan,” jelasnya.
Sebelumnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Markas Besar (Mabes) Polri menindak tegas usaha penjualan expert advisor/robot trading tak berizin, salah satunya adalah DNA Pro Akademi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- SBY Optimistis Lavani Mampu Pertahankan Gelar Juara Proliga pada 2023
- Jelang IBL 2023, Pelatih Dewa United Tak Sabar Menanti Kehadiran Anthony Johnson dan Ramon Galloway
- Viktor Axelsen Jadi Atlet Bulu Tangkis Terkaya
- Alasan Dovizioso Ogah Coba WSBK Usai Pensiun
- Hadapi 2023, Fajar/Rian Siapkan Mental
Advertisement
Bantai Brighton & Hove Albion 0-4, Manchester City Tempel Terus Arsenal di Liga Inggris
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement